Epistemologi tradisional bermula dari analisis atas pengetahuan, sehingga melahirkan isu-isu turunan seperti soal justifikasi epistemik, sumber pengetahuan, dan skeptisisme. Ketika analisis tradisional itu selalu menemui jalan buntu, terutama sejak terbitnya artikel tiga halaman Edmund Gettier pada 1963, wajah epistemologi mulai banyak berubah. Ia mengalami beberapa balikan, mulai dari balikan nilai, balikan formal, hingga balikan sosial. Balikan pertama melahirkan epistemologi keutamaan, balikan kedua melahirkan epistemologi probabilitas dengan kerangka bertingkat, dan balikan terakhir melahirkan epistemologi sosial dan juga feminis. Semua isu tersebut diulas dengan sangat baik dalam buku pengantar ini.
Buku ini merupakan buku pertama dari proyek Urundana #2 Antinomi. Karena diproduksi dengan menggunakan dana publik, maka buku ini akan dikembalikan lagi kepada publik, berupa akses gratis tanpa batas. Namun, meski bebas diakses, penggunaan buku ini tetap perlu menghormati hak kepemilikan intelektual berupa atribusi pada penulis, editor, penerjemah, dan penerbit. Kami berharap ini dapat menjadi alternatif produksi pengetahuan yang terbebas dari mode akumulasi kapital.
Description:
Epistemologi tradisional bermula dari analisis atas pengetahuan, sehingga melahirkan isu-isu turunan seperti soal justifikasi epistemik, sumber pengetahuan, dan skeptisisme. Ketika analisis tradisional itu selalu menemui jalan buntu, terutama sejak terbitnya artikel tiga halaman Edmund Gettier pada 1963, wajah epistemologi mulai banyak berubah. Ia mengalami beberapa balikan, mulai dari balikan nilai, balikan formal, hingga balikan sosial. Balikan pertama melahirkan epistemologi keutamaan, balikan kedua melahirkan epistemologi probabilitas dengan kerangka bertingkat, dan balikan terakhir melahirkan epistemologi sosial dan juga feminis. Semua isu tersebut diulas dengan sangat baik dalam buku pengantar ini.
Buku ini merupakan buku pertama dari proyek Urundana #2 Antinomi. Karena diproduksi dengan menggunakan dana publik, maka buku ini akan dikembalikan lagi kepada publik, berupa akses gratis tanpa batas. Namun, meski bebas diakses, penggunaan buku ini tetap perlu menghormati hak kepemilikan intelektual berupa atribusi pada penulis, editor, penerjemah, dan penerbit. Kami berharap ini dapat menjadi alternatif produksi pengetahuan yang terbebas dari mode akumulasi kapital.
- https://antinomi.org/product/pengantar-filsafat-epistemologi/